Tagged: HADITS Toggle Comment Threads | Pintasan Keyboard

  • Ibnu Rusman 14:19 on 2 January 2018 Permalink | Balas
    Tags: HADITS,   

    🌈🕌 *LARANGAN MENCELA DAN MEMBICARAKAN AIB SEORANG MUSLIM*

    💎 Ibnu Mas’ud radhiallahu’anhu berkata :

    قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم :”سِبَابُ اَلْمُسْلِمِ فُسُوْقٌ، وَقِتَالُهُ كُفْرٌ.” مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Mencela seorang muslim adalah sebuah kefasikan, dan membunuhnya adalah kekufuran.”
    (HR. Bukhari dan Muslim)

    ✍️ Imam An Nawawi rahimahullah berkata, “As Sab adalah mencela dan membicarakan tentang kehormatan seorang muslim dengan sesuatu yang menjelekannya. Sedangkan al fisq dalam istilah syariat adalah keluar dari ketaatan.

    Adapun makna hadits adalah bahwa mencela seorang muslim tanpa hak merupakan suatu keharaman berdasar kesepakatan umat, dan pelakunya adalah seorang fasik sebagaimana yang telah dikabarkan Nabi shallallahu alaihi wasallam.

    Adapun membunuhnya tanpa hak, maka menurut pendapat ahlu haq, pelakunya tidak dikafirkan dengan jenis kafir yang dapat mengeluarkannya dari agama (menjadi murtad) sebagaimana hal ini telah diterangkan sebelumnya di banyak tempat pembahasan, kecuali jika pelakunya menganggap perbuatan membunuh adalah halal.

    📚 _Disadur dari Syarah Shahih Muslim-An Nawawi, juz 2, hal. 48, cet. Dar Ibnul Jauzi 2011_

     
  • Ibnu Rusman 14:15 on 2 January 2018 Permalink | Balas
    Tags: HADITS   

    DOAKAN SAUDARAMU DENGAN KEBAIKAN

    💎 ✍ Dari Shofwan bin Abdillah bin Shofwan -rohimahullah- berkata

    “Ketika saya sampai di Syam, saya berusaha bertemu Abu Darda` di rumahnya; namun saya tidak menjumpainya. Yang saya jumpai adalah Ummu Darda`.

    Ummu Darda` mengatakan: Apakah engkau ingin menunaikan Haji tahun ini?

    Aku katakan: Ya

    Kemudian beliau mengatakan: Berdoalah untuk kami dengan kebaikan . Karena Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:

    دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ، عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ، كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ، قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ: آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ ”

    ”Doa seorang muslim untuk saudara (seiman) saat ia tak ada di hadapannya; mustajab (dikabulkan).”

    ”Di atas kepalanya ada satu malaikat yang ditugaskan bersamanya.

    “Setiap kali orang itu berdoa kebaikan untuk saudaranya. Malaikat yang ditugaskan bersamanya mengatakan:
    ”Aamiin” (kabulkanlah) , ”Semoga engkau mendapatkan semisalnya.”

    📚 HR. Muslim no. 2733-(88)

     
  • Ibnu Rusman 14:44 on 20 August 2017 Permalink | Balas
    Tags: HADITS   

    KEUTAMAAN BERGAUL DAN BERSABAR DALAM PERGAULAN

    Rasulullahshalallahu alaihi wasallam bersabda,

    *_”Seorang muslim jika bergaul dengan sesama manusia dan dia bersabar atas gangguan mereka, maka dia LEBIH BAIK dari pada seorang muslim yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak bersabar dari gangguan mereka.”_*

    ( HR. At-Tirmidzi )

     
  • Ibnu Rusman 21:48 on 8 September 2013 Permalink | Balas
    Tags: HADITS,   

    SENYUMMU KEPADA SAUDARAMU ADALAH SEDEKAH

    Tebarkanlah senyum sesama kalian apabila bertemu, seperti dalam sebuah atsar dari salah seorang sahabat, bahwa Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu pernah mengatakan: ‘Apabila ada dua orang muslim bertemu lalu salah seorang diantara keduanya membikin senang temannya, kemudian ia mengambil tangannya (untuk berjabat tangan) maka dosa keduanya gugur sebagaimana daun berguguran dari pohonnya’

    (Dikeluarkan oleh Ibnu Abi Dunya dalam kitabnya al-Ikhwan hal: 114. Dan dikeluarkan juga oleh Hanad dalam kitabnya az-Zuhd no: 1028.)

    Rosullulloh shalallahu alaihi wassalam bersabda ^Senyumanmu kepada saudaramu itu bernilai sedekah”

    HR at-Tirmidzi no: 1956. Dinyatakan shahih oleh al-Albani.

    Maksud hadits ini, bahwa menunjukan wajah yang ceria dihadapan saudaramu apabila bertemu dengannya, itu akan diberi pahala sebagaimana halnya pahala ketika engkau bersedekah.
    (lih. Faidhul Qadir 3/297)

    Oleh karenanya, senyum bisa menyebarkan rasa cinta diantara kaum muslimin, menghibur perasaan, dan menumbuhkan rasa nyaman dan tenang didalam dada dan jiwa mereka.

    Ibnu Uyainah pernah menyatakan: ‘Wajah yang berbinar merupakan jaring untuk menangkap rasa sayang. Seperti, ketika dirimu bertemu dengan seseorang di jalan sedangkan raut mukamu menggambarkan kesedihan, gelisah dan gundah gulana, kemudian orang tersebut tersenyum kepadamu, maka engkau akan merasa kalau kesedihanmu itu telah hilang dan sirna’.

     
  • Ibnu Rusman 21:38 on 10 February 2012 Permalink | Balas
    Tags: HADITS   

    Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, dia berkata: Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda: ^Aku diperintah (oleh Allah) untuk bersujud pada tujuh tulang, yaitu pada dahi dan beliau -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- menunjuk dengan tangannya pada hidung beliau, dua (telapak) tangan, dua lutut, dan ujung-ujung dua telapak kaki. Dan kami tidak (boleh) menahan pakaian dan rambut^. (HR Bukhari no. 812; Muslim no. 490).

    >>>Al Hafizh Ibnu Hajar -rahimahullah- menjelaskan tentang sabda Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- ^Dan kami tidak (boleh) menahan pakaian dan rambut^ dengan mengatakan: ^Yang dimaksudkan bahwa dia (orang yang shalat) tidak mengumpulkan pakaiannya dan rambutnya di dalam shalat. Dan zhahirnya menunjukkan, larangan itu dalam keadaan shalat. Ad Dawud condong kepada pendapat ini. Dan penyusun (Imam Bukhari) membuat bab setelah ini yaitu, Bab : Tidak boleh (orang yang shalat) menahan pakaiannya di waktu shalat^, ini menguatkan (pendapat Dawud) itu. Tetapi al Qadhi ‘Iyadh membantahnya, bahwa itu menyelisihi pendapat jumhur (mayoritas ulama). Mereka tidak menyukai hal itu bagi orang shalat, sama saja, apakah orang yang shalat itu melakukannya (yaitu menahan pakaian) di waktu shalat, atau sebelum memasuki shalat. Dan mereka (para ulama) sepakat, bahwa hal itu tidak merusakkan shalat. Tetapi Ibnul Mundzir meriwayatkan kewajiban mengulangi (shalat) dari al Hasan^. (Fathul Bari, syarh hadits no. 809).

    Ibnul Atsir -rahimahullah- mengatakan: ^Menahan pakaian, yaitu: menghimpunnya dan mengumpulkannya dari menyebar^. (an Nihayah fii Gharibul Hadits).

     
  • Ibnu Rusman 23:42 on 2 February 2012 Permalink | Balas
    Tags: HADITS   

    Kisah Ibnu Mas’ud

    Suatu ketika Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu melewati masjid yang di dalamnya terdapat orang-orang yang sedang duduk membentuk lingkaran. Mereka bertakbir, bertahlil, bertasbih dengan cara yang tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu Ibnu Mas’ud mengingkari mereka dengan mengatakan :

    ^Hitunglah dosa-dosa kalian. Aku adalah penjamin bahwa sedikit pun dari amalan kebaikan kalian tidak akan hilang. Celakalah kalian, wahai umat Muhammad! Begitu cepat kebinasaan kalian! Mereka sahabat nabi kalian masih ada. Pakaian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga belum rusak. Bejananya pun belum pecah. Demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, apakah kalian berada dalam agama yang lebih baik dari agamanya Muhammad? Ataukah kalian ingin membuka pintu kesesatan (bid’ah)?^

    Mereka menjawab, ^Demi Allah, wahai Abu ‘Abdurrahman (Ibnu Mas’ud), kami tidaklah menginginkan selain kebaikan^

    Ibnu Mas’ud berkata, ^Betapa banyak orang yang menginginkan kebaikan, namun tidak mendapatkannya^

    (HR. Ad Darimi no. 204 (1/79). Dikatakan oleh Husain Salim Asad bahwa sanad hadits ini jayyid. Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shohihah (5/11) mengatakan bahwa hadits ini shahih.

     
  • Ibnu Rusman 01:28 on 1 February 2012 Permalink | Balas
    Tags: HADITS   

    BERLEBIHAN DALAM MEMUJI

    Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bercerita,

    Suatu hari ada seseorang yang berkata, ^Wahai Muhammad, wahai sayyiduna (pemimpin kami), putra sayyidina, wahai orang yang terbaik di antara kami, putra orang terbaik di antara kami!^.

    Rasalullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ^Wahai para manusia, bertakwalah kalian! Jangan biarkan setan menyesatkan kalian. Aku adalah Muhammad bin Abdullah; hamba Allah dan Rasul-Nya. Demi Allah, aku tidak suka kalian mengangkatku melebihi kedudukan yang telah Allah tentukan untukku”. (HR. Ahmad 20/23 no. 12551) dan dinilai shahih oleh adh-Dhiya’ al-Maqdisy (5/25 no. 1627).

    >>>Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam telah mewanti-wanti umatnya agar jangan berbuat seperti Nashara. Beliau bersabda :

    ^Janganlah kalian berlebihan dalam, memujiku Sebagaimana kaum Nasrani berlebihan dalam memuji Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba, maka ucapkanlah, “(Muhammad adalah) hamba Allah dan Rasul-Nya^ (HR. Bukhari 6/478 no. 3445) dari Umar bin Khatthab radhiyallahu ‘anhu)

    Sesungguhnya melampaui batas akan menjerumuskan kepada kekafiran, Maka hendaknya kita mencukupkan diri dengan sesuatu yang ada DALIL-nya.

    Allah berfirman,

    وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

    ^Dan apa yang dibawa Rasul kepadamu, maka terimalah ia, dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah ia, dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah keras siksaan- Nya.^(QS. Al Hasyr: 7)

    لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

    “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam suri tauladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang orang yang mengharap (rahmat) Allah, dan (kedatangan) hari kiamat, dan dia banyak menyebut Allah.” (Al Ahzab: 21)

     
  • Ibnu Rusman 07:51 on 27 January 2012 Permalink | Balas
    Tags: HADITS   

    BERLINDUNG DARI FITNAH DAJJAL

    عَنْ أَبِى الدَّرْدَاءِ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ : « مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ » وفي رواية ـ من آخر سورة الكهف ـ

    Dari Abu Darda’ radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: ^Barangsiapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, niscaya dia akan terlindungi dari (fitnah) Dajjal. Dan di dalam riwayat lain disebutkan: “(sepuluh ayat terakhir) dari surat Al-Kahfi.^

    (Diriwayatkan oleh Muslim I/555 no.809, Ahmad V/196 no.21760, Ibnu Hibban III/366 no.786, Al-Hakim II/399 no.3391, dan Al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman V/453 no.2344).

    >>> Derajat Hadits
    Hadits ini derajatnya SHOHIH.

    Syaikh Al Albani berkata: “Hadits ini shohih.” (lihat Silsilah Al-Ahadits Ash-Shohihah II/123 no.582).
    Dan di dalam hadits lain dijelaskan maksud daripada perlindungan dan penjagaan dari fitnah Dajjal ialah sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam:

    فَمَنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُورَةِ الْكَهْفِ [ فَإِنَّهَا جِوَارُكُمْ مِنْ فِتْنَتِهِ ]

    “…maka barangsiapa di antara kalian yang menjumpai Dajjal, hendaknya ia membacakan di hadapannya ayat-ayat pertama surat Al-Kahfi, karena ayat-ayat tersebut (berfungsi) sebagai penjaga kalian dari fitnahnya.”

    (SHOHIH. Diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab Shohihnya bab Dzikru Dajjal, IV/2250 no.2937, dan Abu Daud II/520 no.4321, dari jalan Nawas bin Sam’an radhiyallahu anhu).
    Hadits ini dinyatakan SHOHIH oleh syaikh Al-Albani di dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shohihah II/123 no.582, Tahqiq Misykat Al-Mashobih III/188 no.5475, dan Shohih wa Dho’if Sunan Abi Daud IX/321 no.4321.

     
  • Ibnu Rusman 11:19 on 26 January 2012 Permalink | Balas
    Tags: HADITS   

    Dan Malaikatpun menyimak bacaanmu

    Abu Said Al Khudri radhiallahu anhu bercerita:

    ^Pada suatu malam, Usaid bin Hudlair membaca (surat Al Kahfi) di tempat penambatan kudanya. Tiba-tiba kudanya meloncat, ia membaca lagi, dan kuda itupun meloncat lagi. Kemudian ia membaca lagi, dan kuda itu meloncat kembali. Usaid berkata, “Saya khawatir kuda itu akan menginjak Yahya, maka aku pun berdiri ke arahnya. Ternyata (aku melihat) sepertinya ada Zhullah (sesuatu yang menaungi) di atas kepalaku, di dalamnya terdapat cahaya yang menjulang ke angkasa hingga aku tidak lagi melihatnya. Maka pada pagi harinya, aku menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, “Wahai Rasulullah, semalam saya membaca (Al Qur`an) di tempat penambatan kudaku namun tiba-tiba kudaku meloncat.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bacalah wahai Ibnu Hudlair.” Kemudian aku pun membacanya lagi, dan kuda itu juga meloncat kembali. Beliau bersabda: “Bacalah wahai Ibnu Hudlair.” Kemudian aku pun membacanya lagi, dan kuda itu juga meloncat kembali. Beliau bersabda lagi, “Bacalah wahai Ibnu Hudlair.” Ibnu Hudlair berkata; Maka sesudah itu, akhirnya saya beranjak. Saat itu Yahya dekat dengan kuda, maka saya khawatir kuda itu akan menginjaknya. Kemudian saya melihat sesuatu seperti Zhullah (sesuatu yang menaungi) yang di dalamnya terdapat cahaya yang naik ke atas angkasa hingga saya tidak lagi melihatnya. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun bersabda: “Itu adalah Malaikat yang sedang menyimak bacaanmu, sekiranya kamu terus membaca, niscaya pada pagi harinya manusia akan melihatnya dan Malaikat itu tidak bisa menutup diri dari pandangan mereka^ (HR. Muslim no. 1327)

     
  • Ibnu Rusman 15:08 on 15 December 2010 Permalink | Balas
    Tags: HADITS   

    BOLEH SAFAR DI HARI JUM’AT, SELAMA BUKAN UNTUK MENGHINDARI KEWAJIBAN SHALAT JUM’AT

    Umar radhiyallahu anhu mendengar seseorang mengatakan, “Seandainya hari ini bukan hari Jum’at, niscaya saya akan bepergian.”

    Maka beliau berkata:

    ‏فاخرج، فإن الجمعة لا تحبس عن سفر.

    “Bepergianlah, karena Jum’at tidak menghalangi atau menahan safar.”

    Shahih, diriwayatkan oleh asy-Syafi’iy dalam al-Umm, jilid 1 hlm. 218

     
c
Compose new post
j
Next post/Next comment
k
Previous post/Previous comment
r
Balas
e
Edit
o
Show/Hide comments
t
Pergi ke atas
l
Go to login
h
Show/Hide help
shift + esc
Batal