BULAN SYA’BAN (Bag. 2)

 

Bulan Sya’ban memiliki beberapa keutamaan di antaranya bulan tersebut adalah persiapan menjelang puasa Ramadhan. Di antara amalan yang utama di bulan ini adalah melakukan puasa sunnah Sya’ban. Yang dianjurkan adalah memperbanyak puasa pada bulan tersebut dan harinya pun bebas memilih sesuai kemampuan.

Pada pembahasan sebelumnya disebutkan mayoritas ulama menganjurkan untuk tidak puasa penuh di bulan sya’ban, dan apabila ini dilakukan maka amalan tersebut menjadi amalan Bid’ah.

Sebagaimana telah sah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda, “Barangsiapa yang membuat perkara baru dalam urusan kami ini, yang bukan bagian darinya, maka itu tertolak.” _*HR. al-Bukhari dan Muslim*_

*Lalu apa yang dimaksud dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya (Kaana yashumu sya’ban kullahu)?*

🔸 Asy Syaukani mengatakan, “Riwayat-riwayat ini bisa dikompromikan dengan kita katakan bahwa yang dimaksud dengan kata *“kullu”* (seluruhnya) di situ adalah kebanyakannya (mayoritasnya).

Alasannya, sebagaimana dinukil oleh At Tirmidzi dari Ibnul Mubarrok. Beliau mengatakan bahwa boleh dalam bahasa Arab disebut berpuasa pada kebanyakan hari dalam satu bulan dengan dikatakan berpuasa pada seluruh bulan.” 📚 _*Nailul Author, 7/148*_

☝️ Jadi, yang dimaksud Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa di seluruh hari bulan Sya’ban adalah berpuasa di mayoritas harinya.

🔹 *Lalu Kenapa jumhur ulama menganjurkan untuk tidak puasa penuh di bulan Sya’ban?*

✍️ Imam An Nawawi rahimahullah menjelaskan bahwa para ulama mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyempurnakan berpuasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan agar tidak disangka puasa selain Ramadhan adalah wajib.” 📚_*Syarh Muslim, 4/161*_

▪️ Di antara rahasia kenapa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam banyak berpuasa di bulan Sya’ban adalah karena puasa Sya’ban adalah ibarat ibadah rawatib (ibadah sunnah yang mengiringi ibadah wajib). Sebagaimana shalat rawatib adalah shalat yang memiliki keutamaan karena dia mengiringi shalat wajib, sebelum atau sesudahnya, demikianlah puasa Sya’ban. Karena puasa di bulan Sya’ban sangat dekat dengan puasa Ramadhan, maka puasa tersebut memiliki keutamaan. Dan puasa ini bisa menyempurnakan puasa wajib di bulan Ramadhan. 📚_*Lihat Lathoif Al Ma’arif, Ibnu Rajab, 233*_

_Wallahul Muwaffiq_

in syaa Allah bersambung